Mengenai Saya

Foto saya
belajar memaknai hidup, bertahan hidup, dan menuliskan hidup

Jumat, 21 Oktober 2011

definisi komunikasi menurut para ahli sesuai perspektifnya


Wilbur Schram menyatakan bahwa "Ilmu Komunikasi sebagai jalan simpang yang ramai, semua disiplin ilmu melintasinya."
Oleh karena itu, Para ahli mendefnisikan komunikasi menurut sudut pandangnya masing- masing, dan dari berbagai displin ilmu. Definisi- definisi komunikasi berdasarkan berbagai perspektif, antaralain :

contoh makalah kewarganegaraan


Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahiim.
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Azza Wajalah, atas karunia-Nya lah saya akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam implementasi kewarganegaraan dan kemasyarakatan.
Betapa pentingnya mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Disamping karena Pancasila adalah ideologi bangsa kita, nilai-nilainya pun telah lama mendarah daging di tubuh semua rakyat Indonesia. Maka dari itu, melalui makalah ini, saya harap kita lebih bias menghargai dan bias mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.

potensi fikom kedepan


Dina Aqmarina Yanuary
                                                                                                                 Ilmu Komunikasi
                                                                                                                    Kelompok 07

Sebuah Tongkat Estafet, Sebuah Harapan Kita
Universitas Padjadajaran, sebuah universitas yang termasuk kedalam kategori universitas terfavorit yang banyak di gandrungi oleh para muda-mudi yang haus akan ilmu pengetahuan, yang memiliki semangat dan tekad yang kuat tak lupa juga memiliki sebuah cita-cita yang tak bisa kita anggap mudah untuk meraihnya. UNPAD memiliki enam belas fakultas ternama, salah satunya adalah Fakultas Ilmu Komunikasi atau yang biasa kita singkat menjadi FIKOM.

issue fikom


                                Kelompok   10
                                                                                                      Mabim Fenomena 2011

ISSUE  FIKOM

Issue yang Dibahas
Pada tugas kali ini, kami akan membahas tentang salah satu issue yang ada di Fikom Unpad yaitu issue mengenai sulitnya lulus dengan cepat dan sulitnya tugas-tugas di Jurusan Jurnalistik.

analisis media


          Dina Aqmarina Yanuary
                                                                                                                         Ilmu Komunikasi
     Kelompok 07

ANALISIS MEDIA

Saat ini, media tempat informasi disalurkan telah beragam jenis. Mungkin pada zaman dahulu kala, informasi hanya dapat kita liat dari media cetak dan mendengarnya melalui media elektronika berupa radio, jelas terlihat perbedaan itu pada masa sekarang. Sudah banyak media-media yang bisa kita pergunakan dengan baik sebagai salah satu sumber untuk mencari informasi yang kita butuhkan, terutama dengan melalui media televisi.

contoh tugas agama al-a'raf 179


AL- A’RAF : 179
 
Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”.

contoh tugas statistika sosial semester 1





Dari diagram lingkaran diatas bisa kita lihat bahwa jumlah pelaku kecelakaan lalu lintas lebih banyak dialami oleh pengemudi yang berusia 22-30 tahun. Karena usia produktif seperti ini mengalami kecelakaan disebabkan mobilitasnya yang tinggi sebagai pekerja. Ada beberapa hal hal yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, diantaranya sebagai berikut:
1.      Kuranganya kehati-hatian dari pengemudi itu sendiri. Biasanya pada usia ini, mereka kurang peduli terhadap bahaya yang bisa saja mengancam diri mereka, kebiasaan mereka dalam berkendaraan pun sangat menghawatirkan. Mereka kerap kali memacu motor dengan kecepatan yang sangat tinggi dan mengabaikan keselamatan mereka sendiri.
2.      Tidak memenuhi persyaratan dalam ber kemudi seperti  bila berkemudi dengan motor, mereka tidak menggunakan helm yang sesuai dengan peraturan yaitu helm berlogo SNI. Bagi yang menggunakan kendaraan beroda empat, tidak menggunakan sabuk pengaman.
3.      Stamina yang menurun di karenakan rasa lelah ataupun mengantu.
4.      Pemakai jalan berusia muda cenderung emosional sehingga lebih berisiko tinggi mengalami kecelakaan lalu lintas.
5.      Berlalu lintas di daerah yang gelap dan jalan yang sudah rusak, tanpa penerangan yang baik dari kendaraan tersebut.
6.      Kurang tajamnya penglihatan pengemudi
7.      Penyakit parah yang tiba-tiba saja menyerang dan mengakibatkan kematian (jantung, stroke, epilepsy).
8.      Pemakaian alcohol saat mengemudi.
9.      Keterlambatan deteksi akibat kecelakaan lalu lintas, sehingga banyak yang tidak tertolong. Seperti kecelakaan tabrak lari di tempat yang sepi.
10.  Melanggar rambu-rambu lalu lintas.
11.  Membawa barang yang berlebihan, yang tidak sesuai dengan kuota kendaraan tersebut.
12.  Bagi pejalan kaki, banyak yang tidak menggunakan trotoar saat berjalan, sehingga banyak dari para pejalan kaki yang terserempet oleh kendaraan yang melintas.
13.  Rusaknya fasilitas rambu-rambu, seperti lampu merah. Hal tersebut bisa meningkatkan kecelakaan lalu lintas pada setiap tikungan ataupun persilangan jalan.
14.  Kendaraan bermotor yang kerap kali menyalip dari sebelah kiri.
15.  Banyak pengemudi yang melakukan kegiatan komunikasi saat berkendara, seperti SMS-an dan menelepon.
Selain pengemudi yang berusia 22-30 tahun, pengemudi berusia 6-21 tahun pun cukup banyak mengalami kecelakaan bila di bandingkan dengan pengemudi yang berusia 41-50 tahun. Disini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata masih banyak anak di bawah usia yang sebenarnya belum diizinkan untuk mengendarai kendaraan bermotor akan tetapi mereka sudah mengendarainya. Hal ini yang menyebabkan mengapa kecelakaan lalu lintas pada usia 6-21 tahun lebih banyak dibandingkan dengan usia 41-50 tahun. Mereka yang belum memahami betul tentang tata cara mengemudi dan persyaratan seorang pengemudi sudah diizinkan oleh orang tuanya untuk membawa kendaraan. Peran orang tua adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mengendalikan resiko kecelakaan lalu lintas pada usia dini yaitu usia dibawah 17 tahun.
Sesuai dengan undang-undang lalu lintas nomor 22 tahun 2009 BAB VIII Pengemudi pasal 81 ayat 1 dan 2 yang isinya:
(1) Untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, setiap orang harus memenuhi persyaratan usia, administratif, kesehatan, dan lulus ujian.

(2) Syarat usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan paling rendah sebagai berikut:
a. usia 17 (tujuh belas) tahun untuk Surat Izin Mengemudi A, Surat Izin Mengemudi C, dan Surat Izin Mengemudi D;
b.usia 20 (dua puluh) tahun untuk Surat Izin Mengemudi B I; dan
c. usia 21 (dua puluh satu) tahun untuk Surat Izin Mengemudi B II.”
Maka dari itu, perlu beberapa upaya untuk mengedalikan risiko kecelakaan lalu lintas, diantaranya:
1.      Perlu adanya sosialisasi lagi kepada masyarakat, dari mulai yang berusia dibawah 17 tahun hingga berusia di atas 17 tahun dengan berbagai media, mulai dari pendekatan langsung, lalu media massa hingga media elektronik.
2.      Sosialisasi berupa penjelasan tentang persyaratan menjadi seorang pengemudi, tata cara berkendaraan, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat mengemudi dan perlengkapan saat mengemudi.
3.      Perbaikan jalan yang rusak, agar bisa meminimalisirkan kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat struktur jalan yang tidak baik.
4.      Memberikan sanksi yang tegas apabila ada pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas.
5.      Mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
6.      Tidak membawa barang berlebihan yang diletakkan pada kendaraan yang bisa mengakibatkan sulitnya mengontrol kendaraan dengan baik.
7.      Trotoar yang beralih fungsi menjadi tempat berdagang, diharapkan bisa dimanfaatkan kembali lagi sesuai fungsinya, yaitu sebagai tempat untuk para pejalan kaki menyusuri jalan agar tidak terserempet oleh kendaraan yang melintas.
8.      Pembenahan fasilitas rambu-rambu lalu lintas seperti lampu merah yang kerap kali tidak berfungsi.
Semua persoalan dalam kecelakaan lalu lintas bisa kita minimalisirkan risikonya, asalkan ada kemauan dan rasa peduli dari dalam diri kita sendiri untuk menaati peraturan demi keamanan kita dan juga demi keamanan orang lain.







Nama    : Dina Aqmarina Yanuary
Kelas      : G
NPM      : 210110110267
Mat.Kul : Statistik Sosial